Bandar lampung, 15 Mei 2020
SMP Negeri 11 Bandar lampung diwakili Ibu Rusma Triyani menjadi salah satu yang diundang dalam acara diskusi daring, diadakan oleh Kemendikud Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertemakan “Inovasi Pembelajaran dan Kecakapan Guru dalam Antisipasi Penyebaran Covid 19”. Peserta seluruh Indonesia adalah Finalis Inobel tingkat SMP tahun 2019. Berlangsung pada hari Kamis, 14 mei 2020 mulai pukul 09.30 s/d 11.45 WIB menggunakan aplikasi Zoom Clouds Meetings.
Kegiatan semula akan dibuka oleh Ibu DR. Santi Ambarukmi , Direktur GTK Dikdas tapi karena beliau ada rapat dalam waktu yang bersamaan maka kegiatan Diskusi Daring dibuka oleh Bapak Edi Tejo Prakoso selaku Koordinator Pokja Kesharlindung.
Pemrasaran pertama Bapak Suhendra salah satu dosen Universitas Pendidikan Indonesia dan Juri saat Perlombaan Inobel 2019 dengan materi “ Pendidikan yang merdeka adalah pendidikan yang produktif ” dan pemrasaran kedua adalah Bapak jatnika Hermawan dengan menyampaikan materi “ program guru berbagi “.
Sharing materi dari tiga guru praktek terbaik selama pandemic Covid 19 disampaikan oleh Bapak Sutriono Hariadi, Bapak Suryadi dan Ibu Ana Rohdiana.
Rangkuman materi yang disampaikan dalam diskusi kali ini adalah bahwa Pendidikan yang merdeka adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu yang lama bukan peristiwa instan yang hasilnya dapat segera dituai, pendidikan adalah perpaduan pengalaman yang lama dan baru melalui proses asimilasi dengan cara mengutamakan dan mengoptimalkan peserta didik yang unik dengan segenap cara kreatif karena setiap anak berbeda satu sama lain dari latar belakangnya, gaya belajarnya dan spiritualnya. Pendidikan yang merdeka adalah yang bisa memfasilitasi semua peserta didik mengembangkan potensi dirinya agar menjadi mausia yang mandiri, dewasa, berkarakter dan peduli lingkungan. Tugas guru sebagai fasilitator pembelajaran adalah mengoptimalkan segenap potensi siswa dengan kegiatan yang menyenangkan, menantang dan bermakna melalui proses mengamati, bertanya, menganalisa dan berdiskusi. Suasana belajar dalam situasi pandemic Covid 19 secara online menggunakan teknologi dengan aplikasi apapun, jadikanlah teknologi hanya sebuah alat, tapi komitmen, kreativitas mengolah pembelajaran dan kepedulian gurulah yang membuat siswa belajar dari tidak tahu menjadi tahu. Membiarkan peserta didik tanpa harapan adalah pendidikan yang gagal.
Sebagaimana pesan diawal pembukaan yang disampaikan oleh Bapak Edi Tejo Prakoso bahwa diskusi daring ini memiliki maksud dan tujuan untuk mengajak guru berbagi, sharing hal-hal baik yang sudah dilakukan pada teman-teman guru yang lain, maka saya membagikan sedikit hasil diskusi ini pada teman-teman guru yang belum berkesempatan mengikuti diskusi ini untuk mengetahui hasil diskusi dan menerapkannya dalam praktek pembelajaran. Semoga bermanfaat.
rusmatriyanismpn11bdl