Pendidikan Sistem Among Ala Ki Hajar Dewantara

0
275

Ki Hajar Dewantara adalah sosok pejuang kemerdekaan di bidang Pendidikan. Sejak awal beliau selalu menekankan bahwa pendidikan adalah hal yang sangat esensial dalam mengendalikan arah sejarah bangsa. Melalui pendidikan lahirlah generasi-generasi yang tergerak hatinya untuk mengusung bangsa menjadi negeri yang bisa disejajarkan derajatnya dengan bangsa lain. Meski begitu beliau menekankan agar pendidikan yang dijalankan harus sejalan dengan nilai dan prinsip bangsa dengan ciri ketimurannya. Untuk itu beliau menggunakan sistem among sebagai inti dari pemikirannya guna menuju tercapainya manusia yang merdeka dan bahagia. Rumusan pemikiran KHD ini dituangkan dalam tiga semboyan yaitu Ing Ingarso Sung Tulodo (Di depan memberikan keteladanan), Ing Madyo Mangun Karso (di tengah memberikan semangat) dan Tut Wuri Handayani (dibelakang memberikan dorongan). Disinilah nilai dasar among yang tidak memaksa, namun juga bukan berarti membiarkan murid berjalan tanpa arah. Dari sini juga konsep mengenai menuntun yang harus dengan sesuai kodratnya agar anak yang baik dasar jiwanya semakin dapat menunjukkan keluhuran budi pekerti dan yang tak baik dasar jiwanya semakin terarah dan tidak terjerumus dalam perilaku jahat.

Pembelajaran dengan sistem among yang digaungkan KHD menjadi pembelajaran yang bertujuan agar murid menjadi manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin, berbudi pekerti, cerdas, trampil dan sehat agar menjelma menjadi bagian masyarakat yang mandiri, bertanggung jawab dan bahagia. Dalam sistem among, saya semakin memahami bahwa hukuman kedisiplinan dengan kekerasan menjadi hal yang harus dihindari karena ini merupakan penjara batin bagi anak yang membuat mereka merasa tidak merdeka. Sebagai guru Bimbingan Konseling, proses pembelajaran dikelas yang mengadaptasi dari sistem among adalah pembelajaran dengan model drama baik sosiodrama maupun psikodrama. Pembelajaran secara berkelompok yang menstimulasi interaksi sosial ini memberikan kebebasan sepenuhnya kepada murid untuk mengekspreksikan diri secara menyenangkan dan merdeka. Selain itu praktik games juga digunakan dalam pembelajaran BK sebagai upaya untuk merangsang jiwa sportif dengan cara bermain dan konsekuen terhadap peraturan yang sudah disepakati bersama. Selain kegiatan pembelajaran di dalam kelas, sistem among di SMPN 11 Bandar Lampung tempat saya mengajar juga tercermin melalui pembiasaan-pembiasaan positif di sekolah seperti 5 S ( senyum, sapa, salam, sopan, santun), tadarus, solat duha dan lain-lain.

Esti Latifah

Calon Guru Penggerak Angkatan 7

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here